Sewaktu hari aku sedang berjalan di
salah satu mall elite di www.ceritagay.uiwap.com Jakarta bersama
dengan dua orang temanku. Seperti
biasa kerjaan kami selain nongkrong di
café pasti untuk lihat cowok – cowok
keren dan ok. Satu per satu biasanya
kami lihat apakah kita suka atau tidak,
apakah benda kepunyaan miliknya
besar atau kecil, dsb. Bitchy memang.
Maklum, kalau sudah ngumpul mau
apalagi apalagi pas salah satu dari kita
sedang horny. (Aku tepatnya) Setelah
banyak minum, aku kebelet ingin
kencing. Aku sengaja memilih wc yang
agak jauhan dari tempat kita duduk
agar selain bisa lihat – lihat cowok lagi,
siapa tahu ada yang bisa kuajak
kenalan. Setelah membuka reseleting
celana dan mengeluarkan bendaku
yang sudah mulai menegang akibat
menahan kencing, tiba – tiba ada
1cowok Indo (sebut saja Iwan) yang
berperawakan tinggi – tegap dengan
kulit yang putih mengambil tempat di 2
urinoir samping aku. Aku merasa ia
terus melirik ke arah bawah sambil
memainkan penisnya. (apalagi selain
untuk melihat punyaku) Aku kemudian
melihatnya dan ia tersenyum. Sesekali
ia memperlihatkan penis-nya yang
sudah tegang. Tidak terlalu besar tetapi
terlihat gemuk. Kuperkirakan punyanya
sekitar 13cm, sudah disunat dengan
garis sunatan yang ketara sekali dan
lebar kurang lebih 5cm-an. Aku juga
memperlihatkan penisku yang sudah
disunat dengan panjang 15cm. Tak
lama ada seorang lagi masuk. Kami
pura – pura untuk kencing. Terus terang
lelaki Chinese (sebut saja Danny) ini
membuatku sangat ingin melihat
punyanya. Bagaimana tidak? Dengan
wajahnya yang cute, badan yang
atletis, dan kulit sawo matang, walau
aku diperintah sekalipun untuk
melakukan apapun untuknya, aku
sanggup. (Selama tidak yang aneh-
aneh) Iwan memulai aksinya kembali.
Ia terus melirik ke arah penis Danny.
Aku pun juga tidak mau kalah. Danny
melirik ke arah Iwan awalnya dan
tentu Danny pura pura tidak melihat
karena khawatir akan aku disamping.
Danny lalu melihatku dan tentu tidak
kulepaskan kesempatan ini. Langsung
aku perlihatkan penisku yang sudah
tegang sambil mengocoknya. Ia
melihat ke arah kami berdua dan
memperlihatkan penisnya yang indah.
Penisnya yang panjang aku rasa
sekitar 17cm dengan kepala penis yang
merah. Tak sabar aku lalu memegang
penisnya. Sudah disunat ternyata. Tidak
seperti yang aku inginkan namun tetap
saja aku lanjutkan mengocok penisnya
yang besar, bersama dengan Iwan.
Danny membasahi tangannya dengan
air dari urinoir lalu mengocok penis aku
dan Iwan. Kami lalu mendekatkan
penis kami bertiga dan mengocok
masing – masing. Tak lama Iwan
mendesah, begitu juga dengan Danny.
Dannymengeluarkan pejunya yang
kental putih susu dan banyak
mengenai penis aku dan Iwan. Iwan
dan aku mengocok penis kami masing
– masing dengan peju Danny. Serasa
licin dan nikmat sekali. Setelah selesai,
kami lalu membasuh penis kami di
urinoir sendiri. Danny keluar duluan,
disusul dengan Iwan. Ketika aku masih
membersihkan penisku (yang
membuatnya tetap tegang. Maklum
sudah 2 minggu tidak dikeluarin), ada
seorang lagi masuk ke wc. Kali ini
orang bule dengan tas sport-nya.
Tampangnya sih cute tapi badannya
biasa. Apa peduli? Kalau dia berminat,
kenapa tidak aku teruskan? Ia
memulai lirikannya. Ia terkejut karena
penisku sudah menegang. (Andai ia
tahu bahwa aku baru saja selesai
onani.) Ia memperlihatkan penisnya
yang baru setengah tegang. Ini adalah
penis terpanjang dan terbesar yang
pernah aku lihat. Sewaktu aku pegang,
kuperkirakan panjangnya satu
setengah genggamanku. Padahal
tanganku sudah termasuk besar.
Sayangnya, meski ia belum disunat
tapi kulupnya tidak panjang. (Hanya
melewati leher penisnya sedikit saja.)
Sewaktu aku ingin mengocok
penisnnya, ia membuka tas sport-nya
dan mengeluarkan pelicin yang sudah
dipersiapkannya. Aku melirik ke arah
isi tasnya lagi karena penasaran akan
benda apa lagi yang ada didalamnya.
(Aku rasa pasti ada kondom dan
lainnya.) Kami berdua saling
memasturbasi hingga tak selang
berapa lama ia terlihat ingin mencapai
puncaknya. Aku lalu mengocoknya
dengan kuat dan cepat. “Harder please.
Faster. Oh common..” katanya. Setelah
apa yang Danny lakukan padaku, aku
menginginkannya kembali. Ketika ia
memuncratkan pejunya, aku
mengarahkan ke penisku. Aku lalu
mengocok penisku sendiri. Ia
menyaksikannya sambil membersihkan
penisnya lalu memasukannya kembali
ke celana. Aku lalu keluar untuk kedua
kalinya. Ia pamitan dan keluar. Malam
itu 2 kali sudah petualangan yang
kujalani. Tidak akan aku lupakan
pastinya. 3 + 1 ternyata memang
combo yang nikmat. Teman – temanku
hanya menertawaiku saat aku
kembali. Tidak perlu kujelaskan karena
mereka pasti sudah tahu, hanya saja
yang tidak mereka tahu adalah berapa
orang yang bersamaku saat itu. End of
Sex Adventure. Ps: Waspada-lah!
Belakangan ini permainan di mall
sudah bukan jamannya lagi. Sudah
banyak yang kena tangkap akibat kita
masturbasi atau melakukan hal lainnya
yang kurang baik di tempat umum.
Lebih aman cari tempat dan anda
bebas untuk melakukan yang
anda inginkan.
www.ceritagay.uiwap.com